Profil Desa Pucangagung

Ketahui informasi secara rinci Desa Pucangagung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Pucangagung

Tentang Kami

Profil Desa Pucangagung, Bayan, Purworejo. Menyoroti peran vital Bendung Boro dalam menopang sektor pertanian, potensi ekonomi kreatif, data demografi terbaru, serta dinamika sosial masyarakat agraris yang adaptif dan modern.

  • Jantung Irigasi Kecamatan Bayan

    Keberadaan Bendung Boro menjadikan Desa Pucangagung sebagai pusat vital pengairan yang menopang ribuan hektare lahan pertanian di sekitarnya.

  • Diversifikasi Ekonomi

    Perekonomian desa berkembang dari basis pertanian murni menuju diversifikasi usaha melalui UMKM di bidang kuliner dan potensi jasa di sekitar area Bendung Boro.

  • Masyarakat Agraris yang Adaptif

    Penduduk desa secara aktif memanfaatkan infrastruktur pengairan untuk memaksimalkan hasil pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan sungai.

XM Broker

Desa Pucangagung, sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, dikenal sebagai kawasan agraris yang dinamis dengan denyut kehidupannya berpusat pada infrastruktur vital Bendung Boro. Bendungan yang membendung aliran Sungai Bogowonto ini bukan hanya menjadi sumber pengairan utama bagi ribuan hektare sawah, tetapi juga membentuk identitas ekonomi dan sosial masyarakatnya. Desa ini merupakan contoh nyata bagaimana sebuah infrastruktur strategis mampu menjadi motor penggerak utama bagi kemandirian pangan dan membuka gerbang menuju potensi ekonomi baru yang lebih beragam.

Geografi dan Peran Strategis Bendung Boro

Secara geografis, Desa Pucangagung menempati posisi yang sangat penting di Kecamatan Bayan. Wilayahnya dialiri oleh salah satu sungai terbesar di Kabupaten Purworejo, yaitu Sungai Bogowonto, yang menjadi sumber kehidupan bagi sektor pertanian. Batas-batas administratif desa ini pun telah terdefinisi dengan jelas. Di sebelah utara, Desa Pucangagung berbatasan dengan Desa Sucenjuru Lor. Di sisi timur, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Krandegan. Sementara itu, batas sebelah selatan bersinggungan langsung dengan Desa Jono dan di sisi barat berbatasan dengan Desa Bayan.Luas wilayah Desa Pucangagung tercatat sekitar 155,5 hektare. Komposisi tata guna lahannya didominasi oleh area persawahan irigasi teknis, yang kesuburannya sangat bergantung pada pasokan air dari Bendung Boro. Keberadaan bendungan ini merupakan anugerah yang menjadikan Pucangagung sebagai salah satu lumbung padi andalan di Kabupaten Purworejo. Selain lahan pertanian, sisa wilayahnya dimanfaatkan untuk permukiman penduduk yang tertata rapi, pekarangan, serta fasilitas sosial dan umum. Topografi yang relatif datar sangat mendukung aktivitas pertanian skala besar dan memudahkan pembangunan infrastruktur pendukung lainnya.

Demografi dan Sumber Daya Manusia

Berdasarkan data kependudukan termutakhir, Desa Pucangagung dihuni oleh sekitar 3.210 jiwa. Komunitas ini tersebar di beberapa dusun yang membentuk unit-unit sosial yang erat. Struktur penduduknya didominasi oleh kelompok usia produktif, yang menjadi modal utama dalam menggerakkan roda perekonomian desa, baik sebagai petani, pengelola usaha, maupun tenaga kerja di berbagai sektor.Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduk Desa Pucangagung mencapai angka sekitar 2.064 jiwa per kilometer persegi. Angka ini mencerminkan konsentrasi permukiman yang cukup padat di sepanjang tepian sungai dan jalan-jalan utama. Pemerintah desa terus berupaya mengelola dinamika kependudukan ini melalui program-program yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, seperti pelatihan keterampilan dan penyuluhan kesehatan, untuk memastikan bahwa potensi demografis yang besar ini dapat dioptimalkan secara positif untuk kemajuan desa.

Perekonomian: Dari Lumbung Padi Menuju Ekonomi Kreatif

Pilar utama perekonomian Desa Pucangagung ialah sektor pertanian, yang sepenuhnya ditopang oleh sistem irigasi dari Bendung Boro. Keandalan pasokan air sepanjang tahun memungkinkan para petani untuk mencapai intensitas tanam yang tinggi, dengan panen padi bisa dilakukan dua hingga tiga kali setahun. Produktivitas gabah kering giling dari desa ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan pangan regional. Selain padi sebagai komoditas primer, para petani juga melakukan diversifikasi dengan menanam palawija, seperti jagung dan kedelai, pada musim-musim tertentu untuk menjaga siklus hara tanah dan menambah sumber pendapatan.Namun perekonomian Pucangagung tidak berhenti pada sektor pertanian semata. Masyarakatnya mulai menunjukkan geliat kewirausahaan melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sektor ini didominasi oleh industri pengolahan makanan berbasis hasil pertanian, seperti pembuatan rengginang, keripik singkong, dan aneka jajanan pasar. Selain itu, area di sekitar Bendung Boro secara alami telah berkembang menjadi ruang publik yang menarik warga dari desa-desa sekitar, terutama pada sore hari dan akhir pekan. Fenomena ini membuka peluang ekonomi baru di sektor jasa dan kuliner, seperti warung makan, kafe sederhana, dan pedagang makanan ringan.Kepala Desa Pucangagung menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi untuk masa depan desa. "Keberadaan Bendung Boro adalah anugerah yang harus kita kelola secara optimal, tidak hanya untuk menjamin keberlangsungan irigasi, tetapi juga untuk membuka peluang ekonomi baru bagi warga. Kami mendorong masyarakat untuk lebih kreatif melihat potensi ini, misalnya dengan mengembangkan wisata kuliner atau jasa rekreasi di sekitar bendungan, tentunya dengan tetap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan," ungkapnya.

Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Publik

Pemerintah Desa Pucangagung menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas untuk mendukung aktivitas warganya. Jaringan irigasi tersier yang mengalirkan air dari Bendung Boro ke petak-petak sawah mendapatkan perawatan rutin melalui kerja sama antara pemerintah desa dan perkumpulan petani pemakai air (P3A). Jaringan jalan desa dan jalan usaha tani juga terus ditingkatkan kualitasnya untuk memastikan kelancaran transportasi hasil bumi dari lahan pertanian ke pasar.Di bidang pendidikan, desa ini telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk jenjang pendidikan dasar. Terdapat lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) yang memberikan landasan pendidikan bagi anak-anak. Selanjutnya, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pucangagung menjadi pusat pendidikan formal utama di desa. Ketersediaan fasilitas ini memastikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak usia sekolah.Untuk layanan kesehatan, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) menjadi ujung tombak dalam memberikan pelayanan preventif dan promotif, khususnya bagi kesehatan ibu dan anak. Jadwal kegiatan yang rutin dan partisipasi aktif para kader memastikan program-program kesehatan dasar berjalan efektif. Untuk fasilitas peribadatan, masjid dan musala telah berdiri di setiap dusun, tidak hanya sebagai tempat salat, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang memperkuat ikatan antarwarga.

Dinamika Sosial Kemasyarakatan

Kehidupan sosial di Desa Pucangagung diwarnai oleh semangat kebersamaan dan gotong royong yang kental. Budaya ini tercermin dalam berbagai aktivitas komunal, mulai dari kerja bakti membersihkan saluran irigasi, perbaikan jalan lingkungan, hingga saling membantu saat ada warga yang menggelar acara hajatan. Ikatan sosial yang kuat ini menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.Organisasi kemasyarakatan memegang peranan penting dalam mewadahi aspirasi dan partisipasi warga. Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) aktif menggerakkan kaum perempuan melalui berbagai program pelatihan keterampilan, penyuluhan kesehatan, dan pengelolaan taman gizi. Sementara itu, Karang Taruna menjadi motor penggerak bagi kegiatan kepemudaan, baik di bidang olahraga, seni, maupun kewirausahaan sosial. Sinergi antara pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan ini menciptakan sebuah ekosistem sosial yang dinamis dan partisipatif.

Visi Pembangunan: Menuju Desa Mandiri dan Berdaya Saing

Menatap ke depan, Desa Pucangagung memiliki visi untuk menjadi desa yang mandiri secara ekonomi dan berdaya saing, dengan tetap berpijak pada kekuatan utamanya di sektor pertanian. Arah pembangunan desa difokuskan pada upaya hilirisasi produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah, serta pengembangan potensi ekonomi kreatif di sekitar kawasan Bendung Boro secara lebih terstruktur. Pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran produk UMKM juga mulai digalakkan agar jangkauan pasarnya semakin luas.Dengan modal infrastruktur irigasi yang unggul, sumber daya manusia yang produktif, serta semangat kebersamaan yang tinggi, Desa Pucangagung berada di jalur yang tepat untuk bertransformasi. Desa ini tidak hanya akan terus menjadi pilar ketahanan pangan, tetapi juga berpotensi menjadi destinasi agrowisata dan kuliner lokal yang menarik di Kabupaten Purworejo.